Jumat, 09 Juli 2010

Efek Buruk Televisi dan Video Game Pada Anak

By Petti Lubis, Anda Nurlella

Anak nonton TV

Duduk diam di depan televisi selama berjam-jam atau hanya bermain video game menimbulkan risiko anak terkena masalah konsentrasi dan hiperaktif dua kali lebih tinggi.

Sebuah studi terbaru mengungkap, menatap layar televisi membiasakan otak dengan layar yang berkedip cepat. Sehingga sulit bagi mereka untuk berkonsentrasi di ruang kelas yang kurang terdapat stimulasi visual.

Sejak 1980-an, televisi berkembang sangat dramatis dan otak dipakai untuk memperhatikan gambar bergerak cepat. Akibatnya, otak  sulit berkonsentrasi dan memusatkan pikiran.

"Jika kita melatih otak dengan stimulasi konstan dan lampu kelap-kelip konstan, perubahan suara dan sudut kamera, dan umpan balik cepat seperti halnya video game. Di sekolah anak akan sulit menangkap pelajaran dan memperhatikan guru," kata Profesor Psikologi Douglas Gentile seperti dikutip dari Daily Mail.

Penelitian dilakukan terhadap 1.323 anak berusia 7 - 10 tahun dengan merekam kebiasaan menonton televisi dan vidoe game mereka selama 13 bulan. Sekolah juga mencatat masalah konsentrasi anak saat menerima pelajaran. Hasilnya, menonton televisi dan video game selama dua jam tiap hari memberi efek menurunkan konsentrasi anak.

"ADHD atau masalah konsentrasi adalah kondisi medis otak. Otak akan beradaptasi pada rangsangan lingkungan yang mempengaruhinya berulang-ulang," ungkap Prof Gantile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar