Rabu, 15 Desember 2010

Mengupas Kota Kecil Di China

Jam 2 siang. Sinar matahari bulan April menyinari wajahku lebih panas daripada seharusnya dan bulir keringat mulai membasahi punggung. Debu mengepul dari lokasi pembangunan di dekatku saat aku dan temanku berjalan tanpa tujuan di jalanan di Hengdian, sebuah kota kecil di Provinsi Zhejiang yang seharusnya menjadi ‘Hollywoodnya Cina’. Ternyata ini bukan Hollywoodnya Cina, lebih mirip seperti deretan setting film yang tersebar sampai ke ujung kota, mustahil dijelajahi dengan berjalan kaki. Aku dan temanku baru saja menyantap pizza dengan jagung manis dan kacang polong untuk makan siang, paspor kami tertinggal dan kami tidak punya tempat bermalam. Jam 9.25 malam. Supir taksi dari Yiwu menurunkan kami di depan sebuah bar. Dia meyakinkan kami bahwa itu adalah “bar Inggris”. Itu tidak masalah, tetapi tulisan di tandanya beraksara Cyrillic. Tetap saja kami hanya punya satu paspor, kami 200 km dari rumah dan dengan tertinggalnya paspor berarti kami tidak akan bisa dapat hotel malam ini. Ada taman kota yang memutar sebuah film di layar besar secara gratis. Sayang sekali dalam bahasa Cina, dan sangat disayangkan ada gelandangan telanjang yang baru saja kami lewati. “Itu ada bar,” kata temanku. Berarti bir untuk tiga jam ke depan. Beberapa pengalaman terbaik dan paling saya kenang didapat dari menjelajahi kota-kota kecil di Cina. Jangan salah paham, saya juga punya cerita tentang berarung jeram di Utah dan berkendara di jalan Selandia Baru dengan ayah saya, hanya saja Cina sangat…aneh. Dan kota-kota kecil di Cina bahkan lebih aneh! Bukannya Anda tidak akan mendapat pengalaman yang indah dan mengubah hidup di tempat-tempat seperti Beijing, Xi’an dan Shanghai – saya suka menyebutnya Segitiga Emas Wisata di Cina – tetapi, menjelajahi kota kecil di Cina telah membawa keanehan tersebut ke tingkat tersendiri! Menurut saya, ada tiga jalur utama berwisata di Cina. Pertama dan yang paling menonjol adalah Segitiga Emas tersebut. Dua jenis pejalan melewati jalur paling mendasar ini, kelompok paruh baya dengan paket tur yang sudah sudah dipesan sebelumnya dan backpacker yang tidak punya banyak waktu. Jalur lain termasuk kota-kota provinsial besar seperti Hangzhou (disebut ‘surga di bumi’ oleh Marco Polo), Qingdao (karena tiap orang suka bir) dan Guangzhou (untuk masakan Canton yang selalu populer, dim sum). Termasuk juga beberapa lokasi terkenal di Cina seperti Gunung Kuning (Yellow Mountain) dan Pelayaran Tiga Ngarai Sungai (Three Gorges River Cruise). Kota kecil yang jarang terdengar dan juga desa-desa kecil adalah jalur terakhir. Kebanyakan orang tidak mengambil jalur ini karena tidak punya waktu atau terhalang oleh pola pikir mereka – karena, jujur saja, menjelajahi Cina bukan perkara mudah walaupun Anda dapat berbicara Mandarin. Sayang sekali, karena kota kecil di Cinalah yang menawarkan kepuasan berperjalanan saat Anda menjelajahi negara it

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ShoutMix :


ShoutMix chat widget
 Bidakara Bagus

Arsip Blog

Highlight