12 Desember 2010
Liputan6.com, Grobogan: Banjir yang merendam Desa Jangkungharjo, Brati, Grobogan, Jawa Tengah, hingga kini belum surut. Bahkan, ketinggian air juga stagnan, yakni di atas 50 sentimeter. Tidak hanya itu, arus air yang menggenangi puluhan rumah juga masih deras. Alhasil, warga tidak memiliki pilihan lain kecuali mengungsi ke tempat yang lebih aman. Penyebab banjir tersebut adalah jebolnya tanggul Sungai Sentrhe [baca: Tanggul Jebol, Dua Kecamatan Terendam Banjir].
Warga memilih mengungsi di musala yang juga terendam banjir. Namun begitu, ketinggian air yang merendam tempat ibadah tersebut tidak seberapa. Pasalnya, letak musala lebih tinggi. Dari pengakuan salah seorang warga kepada SCTV, Ahad (12/12), sekalipun sudah berhasil mengungsi, masih ada permasalahan lain yang mereka temui, yaitu kesulitan makanan.
Maklum, lokasi pengungsian yang tidak memadai membuat lahan untuk memasak sama sekali tidak ada. Tak hanya itu, bahan-bahan untuk memasak beras, bumbu dapur, dan bahan-bahan lain juga tidak mereka miliki. Mulai dari beras, bumbu dapur, dan bahan-bahan lain telah hanyut disapu banjir.
Tak hanya di musala, sebagian warga ada yang mengungsi di perbatasan desa yang letaknya lebih tinggi. Di tempat terbuka itu, warga mendirikan tenda untuk berlindung. Sebagian perabot yang masih bisa diselamatkan juga dibawa ke tenda darurat tersebut.(BJK/ANS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar