Senin, 31 Januari 2011

Bandara Kairo Kacau, Warga Asing Diminta Ribuan Dolar Untuk Masuk

 

Selasa, 01 Februari 2011, 10:47 WIB

 

AP

Bandara Kairo Kacau, Warga Asing Diminta Ribuan Dolar Untuk Masuk

Warga Jerman yang selamat sampai di Frankfurt dari Kairo.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-— Situasi kacau terlihat di Bandara Internasional Kairo saat ribuan warga asing berdesak-desakan ingin secepatnya pergi dari Mesir. Terminal penumpang 3, tempat penerbangan asing tampak penuh sesak.
Sejumlah negara sudah menyiagakan pesawat untuk mengangkut warga negara mereka yang masih ada di mesir. "Situasinya seperti di kebun binatang, sangat kacau," kata Justine Khazadian (23) mahasiswa American University di Kairo. "Saya harus pergi dari Mesir, pemerintah di sini kelihatannya tidak akan bertahan lama," kata dia.
Yang membuat situasi bertambah parah adalah konter check in penumpang yang kekurangan staf. Ini akibat jam malam yang berlaku di Kairo. Karyawan EgyptAir tidak penuh bekerja.
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan sudah mengevakuasi lebih dari 1.200 warganya di Mesir. Mereka akan mengangkut 1.400 warga lainnya dalam beberapa hari ini.
Penerbangan tambahan juga sudah disiapkan di Yunani dan Turki untuk mengantisipasi sejumlah hal. Sementara negara-negara tetangga Mesir dan Uni Eropa kini bersiap mengetatkan perbatasan, agar para imigran dari Mesir tidak masuk.
Pemerintah Jerman juga tak ketinggalan mengevakuasi warganya dengan maskapai nasional Luthfansa. Guenther Kremer, warga Troisdorf, mengatakan situasi di Mesir sangat parah. "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, maka dari itu, saya harus pergi dari Mesir," katanya.
Irak pun ikut menyelamatkan warganya dari Mesir. Mereka mengirimkan tiga pesawat, termasuk pesawat kenegaraan milik perdana menteri. Padahal situasi di Irak juga tidak kalah seramnya dengan di Mesir. Diperkirakan ada 800 warga Irak yang diungsikan.
Sementara di India, di Bandara Mumbai, telah mendarat 320 penumpang asal India dari Mesir. Azerbaijan menjemput 103 warganya di Mesir. Turki juga mengirim lima pesawat ke Kairo untuk mengangkut 1.548 warganya. AirCanada bersiap mengambil 174 warganya, kini masih menunggu di Bandara Frankfurt.
"Warga yang punya tiket saja belum tentu bisa berangkat. Terminal penuh dengan orang-orang yang panik. Staf di landasan tidak ada. Polisi di depan pintu terminal airport harus disogok dua ribu dolar AS untuk membuka pintunya," kata seorang pilot asing.
Namun Inggris belum akan mengungsikan warganya. Warga Inggris di Mesir termasuk yang terbanyak, ada 30 ribu orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ShoutMix :


ShoutMix chat widget
 Bidakara Bagus

Arsip Blog

Highlight