Rabu, 05 Januari 2011

Utang Indonesia 6 Juta Gulden Kepada Sultan Yogya HB IX

 

 

Utang Indonesia 6 Juta Gulden Kepada Yogya | Polemik antara penetapan dan pemilihan secara langsung di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terus bergulir dan semakin panas. Hal tersebut juga menjadi perhatian serius dari sejarahwan sekaligus guru besar UGM Prof Oetarjo. Sejarahwan tersebut menceritakan bagaimana sejarah Republik Indonesia yang sempat pindah ibu kota ke Yogyakarta pada Jaman kemerdekaan. Berikut petikan berita dan sejarah yang di tuturkan oleh Prof Oetarjo bahwa Indonesia Berutang 6 Juta Gulden terhadap Yogya
(Baca juga : Inilah keistimewaan yogyakarta versi pemerintah, Foto foto terbaru aktivitas gunung merapi, Foto foto letusan merapi dilihat dari luar angkasa, Antivirus terbaru 2011 )
Utang Indonesia 6 Juta Gulden Kepada Sultan Yogya HB IX
Air mata Prof Oetarjo, sejarawan dan guru besar UGM, jatuh tak terelakkan ketika mengingat ucapan Sultan Hamengku Buwono (HB) IX kepada Ir Soekarno saat memberikan kata perpisahan kembalinya Jakarta menjadi pusat pemerintahan pada 1949.
"Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi. Silakan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta," tutur Oetarjo menirukan ungkapan HB IX sambil mengeluarkan cek senilai 6 juta gulden dengan berurai air mata di hadapan Ir Soekarno dan menteri-menterinya.
Tidak hanya Sultan HB IX yang menangis, katanya. Waktu itu pun para menteri kabinet Soekarno ikut menangis. Momen itulah yang membuat dirinya selalu tidak kuasa untuk meneteskan air mata ketika mengingatnya.
"HB IX adalah sosok yang all out dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan republik ini," ujarnya lirih menahan tangis di depan wartawan, Selasa (4/1/2011).
"Coba Anda bayangkan. Seorang Raja Jawa yang berwibawa mengumumkan dirinya tidak punya apa-apa di hadapan umum," ujarnya.
Menurut Oetarjo, kala itu memang Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi untuk menopang keuangan RI yang pindah ke Yogyakarta. Hampir semua biaya operasional untuk menjalankan roda pemerintahan, misalnya kesehatan, pendidikan, militer, dan pegawai-pegawai RI, saat itu dibiayai Keraton Kasultanan Yogyakarta.
Oetarjo menambahkan, Sultan dan rakyat Yogyakarta memiliki andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. "Sultan dan rakyat bersatu tanpa pamrih memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan," ujarnya sambil menyeka air mata.(Kompas.com)

Read more: http://www.hilmifirdaus.com/2011/01/utang-indonesia-6-juta-gulden-kepada.html#ixzz1ABA5fZhE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ShoutMix :


ShoutMix chat widget
 Bidakara Bagus

Arsip Blog

Highlight